Daerah KONFERWIL NU JATIM 2018

Saatnya Beri Perhatian Kepengurusan NU di Tingkat Bawah

Sab, 28 Juli 2018 | 07:00 WIB

Kediri, NU Online
Pada perhelatan NU Jatim Award 2018 lalu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cerme Bondowoso meraih juara. Kelebihan kepengurusan di tingkat kecamatan ini disamping mampu menertibkan administrasi, juga keikutsertaan warga sekitar.

“Memang kelebihan MWCNU Cerme adalah dari sisi ketertiban administrasi,” kata KH Abdul Qodir Syam, Sabtu (28/7). Tidak semata itu, nilai lebih lain adalah partisipasi warga, lanjut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso tersebut.

Menurut Kiai Abdul Qodir, saat ini yang dibutuhkan adalah bagaiman kepengurusan di tingkat bawah bisa bergerak. “Tidak hanya di tingkatan PCNU, karena hakikat kepengurusan yang riil dan berhadapan langsung dengan umat adalah di tingkat kecamatan bahkan desa,” ungkapnya.

Karena itu dirinya sangat mendukung NU Jatim Award yang antara lain melombakan keberadaan MWCNU. “Para pengkhidmat sejati adalah pengurus yang berada di tingkatan bawah, bahkan bisa kepengurusan anak ranting yang ada di mushalla dan masjid kampung,” urainya.

Oleh sebab itu, kepengurusan di tingkatan PCNU yang berada di kabupaten dan kota harus memiliki jangkauan yang lebih jauh. “Ya, dengan semakin sering menyapa kepengurusan di lingkungan desa dan kampung,” sergahnya. Karena pada hakikatnya, di tingkatan itulah para pengurus berhadapan langsung dengan nahdliyin, lanjutnya.

Konferensi Wilayah atau Konferwil NU Jatim hendaknya dapat didorong untuk kian meningkatkan khidmat dalam menyapa umat tersebut. “Caranya, dengan memberikan apresiasi kepada kepengurusan ranting dan anak ranting agar semakin semangat dalam melayani warga,” usulnya.

Dengan semakin intensifnya menyapa warga, maka keberadaan NU akan kian dirasakan manfaatnya. “Mereka butuh apa, tentunya kepengurusan di tingkatan kampung yang lebih paham,” jelasnya. Oleh karena itu, sudah saatnya perhatian kepada mereka semakin ditingkatkan. 

“Sementara ini apresiasi masih di tingkatan MWC. Harapan kami, dalam Konferwil nanti juga semakin ditegaskan agar juga memberikan perhatian hingga ke tingkat desa,” harapnya.

Konferwil NU Jatim berlangsung di Pondok pesantren Lirboyo Kediri dan akan dibuka Sabtu (28/7) malam. Kegiatan berlangsung hingga Ahad (29/7) dengan sejumlah sidang komisi dan pleno. Proses pemilihan Rais PWNU Jatim menggunakan model Ahlul Halli Wal Aqdi atau AHWA, sedangkan untuk ketua dilakukan pilihan langsung. (Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi)