![Ra Maltuf Tekankan Pentingnya Memahami 3 Aspek Tobat](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/1583709191.jpg)
Ketua MDS Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan Ra Maltuful Anam, saat mengisi ceramah agama di Pamekasan. (Foto: NU Online/Hairul Anam)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur Ra Maltuful Anam kini menjadi idola baru di kalangan Nahdliyin. Itu tidak terlepas dari kedalaman ilmunya dan humor positifnya tiap kali diundang sebagai penceramah. Tema tobat menjadi salah satu pokok bahasan yang digandrunginya.
"Dalam hidup ini, sejatinya kita mesti menyadari 3 aspek tobat," terang Ra Maltuf, panggilan akrab Ra Maltuful Anam, di tengah-tengah ziarah kubur di Pondok Pesantren Miftahul Qulub, Polagan, Galis, Pamekasan, Ahad (9/3).
Ketiga aspek tobat tersebut meliputi masa lampau, masa kini, dan masa depan. Ketiganya mesti dipahami secara utuh agar manusia selalu dekat dengan ikhtiar pertobatan.
"Tobat terhadap masa lampau termasuk meninjau kembali tindakan-tindakan kita di masa lalu," paparnya.
Menurutnya, manusia perlu mencermati kesalahan-kesalahan di masa lampau, tanpa rasionalisasi atau sikap menghakimi diri sendiri. Memahami dengan jelas kesalahan yang telah dilakukan adalah tobat masa lalu.
"Tobat masa kini adalah mengoreksi kesalahan kita semaksimal mungkin. Jika kita tidak jujur mengenai uang, kita membayar segala yang harus kita bayar. Jika kita menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, kita memohon maaf atau mengakui kesalahan kita," urainya.
Sementara tobat masa depan, tambahnya, adalah bersumpah untuk berusaha semaksimal mungkin agar tidak pernah lagi mengulangi kesalahan di masa lalu. Jika seseorang dengan jujur dan hati-hati meninjau kembali kebiasaan atau kesalahan tertentu, maka ia akan tampak tidak lagi menarik baginya.
"Dikatakan bahwa tanda diterimanya tobat kita oleh Allah adalah ketika apa yang begitu menggiurkan kita menjadi tampak tidak lagi menggoda atau menarik," tegasnya.
Untuk tiap-tiap tindakan yang ditobati, perlu melakukan tiga hal. Ra Maltuf mengutip pendapat seorang sufi terkenal, Robert Frager.
Pertama, tinjaulah kembali dengan hati-hati contoh-contoh tobat di masa lalu. Kedua, bertobatlah sebanyak-banyaknya atas akibat-akibat tindakan itu.
"Kembalikanlah apa yang kita ambil dari orang lain. Mohon maaflah atas segala perbuatan yang menyakiti orang lain," paparnya.
Ketiga, terang Ra Maltuf, berjanjilah dengan tulus tidak akan melakukan apa saja yang dapat memicu pengulangan kesalahan di masa lalu.
“Bertekadlah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Istikmal, LF PBNU Ikhbarkan 1 Muharram 1446 Jatuh pada Senin 8 Juli 2024
2
Kapan 1 Muharram 1446 H? Ini Penjelasan LF PBNU
3
LF PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Bulan Muharram 1446 H Besok
4
Khutbah Jumat: Judi Online, Petaka Berujung Sengsara
5
Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari: Awas Tipu Muslihat Musuh Agama dan Negara
6
Hukum Meminta Bantuan Jin dalam Pandangan Islam
Terkini
Lihat Semua