Daerah

Pesantren Nurul Huda Porong Produksi Air Mineral Biofir

Rab, 3 Mei 2017 | 07:00 WIB

Sidoarjo, NU Online
Guna mensejahterahkan para santri dan warga nahdliyin, Pondok pesantren Nurul Huda, Desa Kedungboto RT 06 RW 02, Kecamatan Porong, Sidoarjo Jawa Timur, mengembangkan bisnis dibidang perekonomian dengan membuat air minum bermineral seimbang. Air minum masa depan, air kehidupan ini diberi nama Biofir.

Wakil Manajer Sumber Mubarokah, Lailatul Fitriyah Marzuqoh mengatakan bahwa air minum bermineral seimbang ini diambil dari sumber mata air pegunungan yang diproses melalui mesin RO+Filter Biofir crystal ceramic dan stone energy water purifying.

Ada banyak manfaat yang terkandung dalam air mineral Biofir ini, di antaranya memudahkan air bersikulasi dan mudah diserap oleh sel, memudahkan mengeluarkan toksin dari dalam tubuh, meningkatkan jumlah oksigen dan mineral yang terkait oleh darah, memberi energi yang dapat diterima oleh medan serta manusia, membantu meningkatkan gairah vitalitas.

Tak hanya itu, manfaat lain dari Biofir adalah meningkatkan metabolisme tubuh yang akan merangsang pengeluaran enzim-enzim yang sangat berperan membantu perbaikan sel-sel yang rusak, mengurangi keasaman darah, meningkatkan dan mengeluarkan lemak di bawah kulit, meningkatkan peredaran darah dan vitalitas sel-sel tubuh serta daya tahan tubuh.

"Selain harganya terjangkau dan di bawah harga air mineral lain, air mineral Biofir ini juga banyak manfaatnya. Untuk prosesnya sudah teruji di lab dan setiap dua tahunnya dilakukan pengujian," kata wanita yang akrap disapa Neng Fitri itu, Rabu (3/5).

Air mineral Biofir ini sudah ada sejak tahun 2007 silam. Awal mulanya, didirikan oleh pengasuh pondok pesantren Nurul Huda (alm) KH Anas Al Ayubi. Produksi air Biofir ini sempat fakum pada tahun 2011/2012. Karena saat itu pesantren lagi dirundung duka, pengasuh pesantren Nurul Huda, Kiai Anas wafat. Meski pesantren sedang dilanda duka, Biofir tidak fakum seratus persen. Produksi air Biofir tetap jalan dan hanya melayani customer yang sudah ada.

Neng Fitri menjelaskan, akhirnya produksi air Biofir ini bangkit kembali setelah bekerjsama dengan MWCNU Porong sidoarjo melalui Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) setempat. Biofir pun akhirnya bias dinikmati masyarakat luas seperti di Porong, Sidoarjo dan luar daerah Sidoarjo.

"Pada saat itu kami juga mengalami kesulitan di bidang pemasarannya. Karena santri disini belum mempunyai pengalaman di bidang marketing. Dan Alhamdulillah, setelah bekerjsama dengan NU, saat ini sudah bagus, karena kami sudah mempunyai pengalaman di pemasarannya," jelasnya.

Air mineral Biofir ini ada beberapa item, yaitu dalam kemasan gelas 240 ml, kemasan botol botol 1500 ml, 600 ml, 330 ml hingga gallon besar 19 liter. Dalam sehari, Sumber Mubarokah mampu menghasilkan 150 hingga 200 kardus untuk kemasan gelas. Sedangkan kemasan botol all varian mampu memproduksi 50-100 kardus.

Untuk membuat air mineral ini, modal awal yang dibutuhkan sekitar Rp 20 juta. Dalam sebulan, omset yang diraup sekitar Rp. 30 juta. Di lokasi produksi air Biofir, terdapat 7 karyawan yang mengerjakan setiap harinya. Mereka adalah santri Nurul Huda.

Ketua MWCNU Porong Sidoarjo, H Sugiono sangat mengapresiasi dan menyambut baik. Karena air mineral Biofir ini diproduksi santri pesantren Nurul Huda, yang notabene adalah Nahdlatul Ulama.

"Alm KH Anas Al Ayubi juga mantan Rais Syuriyah PCNU, Katib Syuriyah PCNU. Ada ikatan batin antara pondok pesantren Nurul Huda dengan NU. Dengan adanya pabrik air mineral Biofir ini mampu menguatkan ekonomi pesantren. Kami juga sudah menugaskan lembaga khusus yakni LPNU Porong melalui koperasi buana sejahtera untuk mendistribusikannya," pungkas Sugiono. (Moh Kholidun/Fathoni)