Daerah RAPAT PLENO PBNU

Nahdliyin Wonosobo Pamerkan Industri Rumahan

Sab, 7 September 2013 | 13:00 WIB

Wonosobo, NU Online
Warga NU Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memamerkan hasil kerajinan tangan industri rumahan di arena Rapat Pleno PBNU di Universitas Sains Al-Quran (Unsiq). Pameran dimulai sejak Jumat (6/9) dan akan berkhir Ahad (8/9). 
<>
Pameran terletak di samping masjid Unsiq itu terdiri dari 11 stan. Stan pertama, sebelah kiri dari muka, milik gabungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Cabang Wonosbo. Stan mereka memamerkan makanan khas Wonosobo.

Di antara yang dipamerkan pelajar-pelajar NU itu adalah karica, purwaceng, tiwul instan, gula aren, renginang, tempe kemuli mini, aneka macam opak, kripik kentang, dan kripik jagung. “Cuma kripik kentang hasil buatan kami,” terang Faruk, penunggu stan.

Di samping itu, stan mereka memamerkan dua buku karya kader IPNU Wonosobo Ahmad Muzan berjudul Diaspora Islam Damai. Buku itu menjelaskan tarekat dan perannya dalam penyebaran Islam serta sejarah berdirinya masjid Al-Mansur Wonosobo. Dan buku Bunga Rampai Nahdlatul Ulama Wonosobo 1931-Awal Reformasi. 

Kemudian stan Pimpinan Cabang Fatayat NU Wonosbo. Di situ dipamerkan sekitar 26 jenis makanan ringan dan beberapa pakaian muslimah karya PAC-PAC Fatayat. “Semua laku, Alhamdulillah,” kata penunggu stan. 

Ketua PC Fatayat NU Wonosobo Istikomah, yang kebetulan ada di stan menjelaskan, kerajinan tangan itu bersumber dari anggota Fatayat di 15 PAC. “PAC Fatayat sudah melakukan ini sejak 6 tahun yang lalu,” jelasnya. 

Ia juga sempat bercerita perkembangan Fatayat mulai dari pertemuan rutin tiap Ahad, konsolidasi organisasi, peluang, tantangan dan hambatan Fatayat Wonosobo. 

Stan-stan lain ada yang memamerkan kaos oblong, batik dan logo NU. Sementara PMII Unsiq memamerkan buku. Lebih seratus judul buku ada di situ. Kemudian stan LAZISNU. Stan ini merupakan gabungan PP LAZISNU, Cabang Wonosobo dan Pati.

Di stan tersebut memamerkan kegiatan-kegiatan LAZISNU yang ditampilkan di baner, standing baner, pamflet. Juga majalah serta seruan-seruan untuk mengeluarkan zakat, infak dan sedekah. (Abdullah Alawi)