Daerah

Masyarakat Sampang Gelar Deklarasi Anti-Hoaks pada Car Free Day

Sen, 18 September 2017 | 03:02 WIB

Jakarta, NU Online
Maraknya penyebaran berita fitnah atau hoax akhir-akhir dirasa cukup meresahkan masyarakat. Merespon masalah ini, aktivis Sampang Cyber Inklusi dan Karang Taruna Indonesia pun menginisiasi Deklarasi Masyarakat Sampang Anti Hoaks dan Hate Speech.

Deklarasi yang digelar di arena Car Free Day (CFD) di depan Lapangan Wijaya Kusuma Jalan Wijaya Kusuma Sampang ini disambut cukup antusias oleh warga. Hal ini nampak terlihat dari turut sertanya puluhan warga memberikan tanda tangan dukungan pada spanduk yang telah disediakan, Ahad (17/9).

Ningsih (22) Warga Jalan Panglima Sudirman Sampang yang ikut tanda tangan di spanduk deklarasi mengatakan, banyaknya berita hoax terutama yang bermuatan isu suku, agama dan ras, dan antargolongan (SARA) dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Sekarang ini banyak banget berita hoax ya, rusuh banget, banyak yang hoaks, harusnya emang bagus untuk dideklarasikan seperti ini," ujarnya.

Ditemui di sela acara, Zainal Alim salah satu deklarator di sela acara Deklarasi Masyarakat Sampang Anti-Hoaks dan Hate Speech menyampaikan, masyarakat luas perlu disadarkan agar tidak mudah menyebarkan berita hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.

"Deklarasi ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai apa itu bahaya dari hoaks atau hasutan, fitnah dan ujaran kebencian," kata Zainal Alim.

Ia menerangkan, fenomena maraknya informasi berbau fitnah, hasutan, ujaran kebencian maupun hoaks, di media sosial belakangan ini sangat meresahkan berbagai kalangan. Katanya, tidak sedikit tokoh masyarakat, institusi negara, organisasi masyarakat yang telah menjadi korban dari penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ini.

Seringkali berita bohong dan ujaran kebencian menjadi viral di media sosial, juga memicu kegaduhan bahkan cenderung mengadu domba. Ini bukan saja menghabiskan energi, tapi juga sangat berpotensi mengganggu keamanan nasional dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Gerakan Sampang bebas hoaks ini juga kita ingin mengingatkan kepada masyakarat bahwa masih ada saudara-saudara yang peduli. Hati-hati sebelum menyebarkan informasi yang bisa menimbulkan fitnah, karena ada undang-undang ITE," imbuhnya.

Penyebaran informasi yang tidak benar alias hoaks juga bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Misalnya informasi hoaks tentang tips kesehatan. "Padahal itu belum tentu benar informasi yang disebarkan dan bisa membahayakan orang," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Sampang Cyber Inklusi merupakan komunitas alumni Pelatihan Relawan Cyber Inklusi yang digagas oleh Lakpesdam PCNU Sampang melalui program peduli. (Faisal Ramdhoni/Alhafiz K)