Daerah

Kader Muda NU Diingatkan, Jangan Salah Pilih Organisasi Kampus

Sel, 8 Agustus 2017 | 13:25 WIB



Lampung Tengah, NU Online 
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Lampung Tengah, Andi Sobihin mengingatkan kader muda Nahdlatul Ulama jangan salah pilih organisasi kampus. Pilih organisasi mahasiswa yang bernafaskan Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyyah.

“Mahasiswa baru harus berhati-hati dalam memilih organisasi, karena ketika kita masuk kampus banyak sekali pendaftaran stand-stand organisasi-organisasi mahasiswa yang berlabel Islam. Maka dari itu, kader muda Nahdlatul Ulama jangan salah pilih organisasi di kampus,” kata alumni Institu Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro Lampung ini, Senin (7/8).

Hal ini menurut Andi, penting disampaikan karena bulan-bulan ini adalah masa pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, salah satunya adalah kegiatan  Orientasi Pengenalan Kampus (OPAK). Orientasi Pengenalan Kampus (OPAK) akan menjadi awal dan memahami tentang keberadaan kampus dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kampus. 

Menurut Andi, mahasiswa adalah kader-kader bangsa yang harus siap membawa perubahan (agent of change). Karenanya dalam memilih organisasi kampus diharapkan tidak salah pilih.

“Pilih organisasi mahasiswa yang bernafaskan Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyyyah, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PKPT IPNU), dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), “ imbuhnya. 

Hal yang sama juga disampaikan, Wakil Sekretaris PC Gerakan Pemuda Ansor, Lampung Tengah, Miftakhul Izza, terkait pemilihan organisasi kampus yang berhaluan Aswaja, menurutnya peran orang tua ikut mengontrol putra-putrinya saat masuk Perguruan Tinggi sangatlah penting.

“Dikhawatirkan jika orang tua tidak peduli terhadap putra-putri mereka, maka akan salah masuk “kamar” organisasi., Inilah tugas kita bersama untuk mengawal generasi muda Nahdlatul Ulama pasca lulus dari MA/SMK/SMA,” tandasnya. (Akhmad Syarief Kurniawan/Muslim Abdurahman)