Daerah

Jangan Remehkan Peran Guru Ngaji

Sen, 10 April 2017 | 06:01 WIB

Jangan Remehkan Peran Guru Ngaji

Moch. Eksan (tengah)

Jember, NU Online
Peranan guru ngaji dalam membina anak bangsa, jangan pernah disepelekan. Sebab, kenyataannya sejak lama guru ngaji menjadi simbol sekaligus sumber pembinaan moral generasi muda, lebih-lebih di pedesaan. 

Ungkapan tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris PCNU Jember Moch. Eksan saat bertemu dengan puluhan anggota dan pengurus Forum Silaturrahim Guru Ngaji di Mushalla Al-Falah, Desa Sumberwaru, Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur, Sabtu (8/4) malam. 

Menurut Eksan, guru ngaji mempunyai kontribusi yang besar dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an sekaligus membina akhlak masyarakat. "Kita dan pemerintah wajib mengapresiasi guru ngaji," ujarnya.

Yang menarik, tambah Eksan, guru ngaji melaksanakan tugasnya tanpa pamrih, tidak mengharapkan balasan materi selain pahala dari Allah SWT. Kalaupun pemerintah akhirnya memberikan insentif pada guru ngaji, itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan jasa-jasa mereka yang telah bertahun-tahun terlibat dalam pembinaan moral sekaligus mengajari ngaji masyarakat. 

"Ingat, mereka tidak hanya mengajar ngaji tapi juga mengajari shalat, baca barzanji dan sebagainya. Tujuan mereka selain santri bisa mengaji, juga bisa tahu tatakrama dan kenal tuhannya dan sebagainya," tukasnya.

Alumnus IPNU Jember itu manambahkan, memberantas buta baca-tulis Al-Qur’an sama penting bahkan lebih penting dari memberantas buta aksara sebagaimana yang selama ini menjadi program pemerintah. 

Sebab, pemberantasan buta baca-tulis Al-Qur’an juga terkait dengan pembinaan iman, yang merupakan pondasi dari hidup dan kehidupan manusia. "Peran itu sudah diambil oleh guru ngaji. Maka suah selayaknya pemeritah dan kita semua memberikan apresiasi pada mereka," urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)