Muhammad Faizin
Kontributor
Lampung Selatan, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Selatan, Habib Ahmad Ghazali Assegaf mengingatkan bahwa rahasia keberkahan dalam berkhimah di NU adalah keikhlasan. Inilah yang sudah dicontohkan oleh para aulia dan pendiri NU sehingga mampu menjadikan Jamiyyah Nahdlatul Ulama terus besar dan bersinar.
“Kalau mau bergabung, maka pakailah cara-cara pendiri dan ulama yang beramal penuh dengan keikhlasan. Inilah rahasianya. NU terus bersinar dan terus besar karena keikhlasan para pendirinya dan pewaris-warisnya,” katanya, Jumat (17/7) malam .
Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ma'arif Natar ini pun mengingatkan semua yang berkhidmah di NU untuk tidak ada niat mencari-cari kepentingan yang tidak diharapkan oleh para pendiri NU. “Kalau mencari-cari di NU, khawatirnya kualat,” ia mengingatkan.
Habib Ghazali mengibaratkan Nahdlatul Ulama sebagai sebuah kereta bergerbong besar yang akan terus berjalan menuju stasiun tujuan. Laju kereta ini tidak akan terpengaruh oleh siapa dan berapa penumpang yang ada di dalamnya.
“NU akan besar sendiri tanpa kita. Kita tidak dibutuhkan NU. NU seperti gerbong kereta yang akan berjalan. Kita mau ikut di dalamnya atau tidak, terserah. NU akan tetap besar karena kebesaran pendirinya dan para aulia,” tegasnya saat hadir pada Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Berkah dalam Berkhidmah
Habib Ghazali menjelaskan bahwa makna berkhidmah sangat penting dalam kehidupan. Bagi para santri, berkhidmah merupakan hal yang luar biasa dan bahkan terkadang mampu mengalahkan dari ilmu yang dipelajari selama berada di pesantren.
“Rahasia berkhidmah adalah keberkahan yang diturunkan Allah SWT kepada shohibul khidmah yang mungkin tidak diberikan kepada orang yang punya ilmu. Jadi khidmah itu sesuatu yang luar biasa,” terangnya.
Berkhidmah yang mendatangkan keberkahan ini adalah berkhidmah yang dilandasi dengan keikhlasan dan benar-benar memberikan dirinya pada NU. “Bukan mencari-cari sesuatu untuk dirinya dari NU,” jelasnya.
Inilah yang menurutnya maksud pendiri NU Khadratussyekh KH Hasyim Asy'ari yang menegaskan bahwa siapa yang mau mengurusi NU, maka beliau anggap sebagai santrinya. Dan siapa yang jadi santrinya, maka beliau doakan husnul khatimah beserta keluarganya.
“Berkhidmah di NU merupakan kebanggaan dan kesempatan baik. Tapi di satu sisi, ini adalah ujian besar. Para pendiri dan aulia selalu mengawasi,” katanya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Istikmal, LF PBNU Ikhbarkan 1 Muharram 1446 Jatuh pada Senin 8 Juli 2024
2
Kapan 1 Muharram 1446 H? Ini Penjelasan LF PBNU
3
LF PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Bulan Muharram 1446 H Besok
4
Khutbah Jumat: Judi Online, Petaka Berujung Sengsara
5
Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari: Awas Tipu Muslihat Musuh Agama dan Negara
6
Hukum Meminta Bantuan Jin dalam Pandangan Islam
Terkini
Lihat Semua