Daerah

Empat Saka Guru Masjid Agung Kebumen Dirobohkan

Ahad, 10 Agustus 2003 | 11:33 WIB

Kebumen, NU.Online
Bangunan utama Masjid Agung Kauman Kebumen saat ini mulai direnovasi dengan dana Rp 1,5 miliar. Dua puluh tiang, termasuk empat saka gurunya, berhasil dirobohkan dengan selamat, Kamis (7/8) siang lalu.

Mengingat tingkat kesulitan dan saka guru adalah bangunan tua, sehabis merobohkan 20 tiang utama itu 53 pekerja langsung selamatan di sisi selatan masjid. Syukuran dan doa dihadiri para kiai, imam masjid, takmir, panitia, dan jamaah.

<>

Menurut catatan, masjid kebanggaan masyarakat Kebumen itu dibangun sekitar tahun 1832 oleh KH Imanadi. Dia Penghulu Landrat Pertama Kebumen dan seorang tokoh pengikut setia Pangeran Diponegoro saat melawan Belanda.

''Penurunan tiang utama itu dilakukan secara manual alias dengan tenaga manusia. Kedua puluh tiang termasuk saka gurunya, tetap utuh dan semua selamat,'' ucap H Najib Chamidi BA selaku Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung, kemarin.

Keempat tiang atau saka guru itu kini masih diamankan di halaman masjid. Tiang kayu jati tua tersebut diperkirakan berusia 335 tahun. Diameter saka guru 34 cm dengan panjang sembilan meter. Sebagian kecil rapuh dimakan usia, namun secara umum masih terlihat kokoh.

Najib menjelaskan, meski Masjid Agung Kauman telah mengalami rehabilitasi beberapa kali, bangunan utama bagian depan belum pernah direnovasi. Konstruksi bangunan itu sudah mengkhawatirkan dan banyak yang bocor.

Atap masjid juga mulai lapuk sehingga secara umum cukup memprihatinkan. Bangunan tempat ibadah seluas 1.325 m2 dengan panjang 45,7 m dan lebar 29 m itu belum mampu menampung semua jamaah, terutama saat hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, maupun shalat Jumat.

Bantuan Pemkab

Najib mengatakan, renovasi Masjid Agung ditempuh dalam dua tahap. Tahap pertama dengan dana Rp 700 juta yang berasal dari bantuan APBD Kebumen, ditargetkan selesai dalam lima bulan. Saat ini telah masuk dana swadaya Rp 26 juta dari infaq.Dia menjelaskan, sebelum direnovasi lima kiai khos Kebumen melakukan istikharah. Mereka adalah KH Sonhaji dari Jimbung, KH Muhdi Sirojuddin Panjer, KH Abdurahman, KH M Daerobi Khasbullah Pekeyongan, dan KH Mabarun Rantewringin.

Yang menarik, lanjut Najib, rapat untuk persiapan renovasi dilakukan sembilan kali bersama para ulama, panitia, dan instansi terkait di Pemkab. Adapun peletakan batu pertama renovasi beberapa waktu lalu dilakukan oleh sembilan kiai di antaranya KH Muhdi Sirojuddin, KH Zain Irfangi Karangtanjung, KH Nurhamid Wonoyoso, KH M Daerobi Khasbullah, KH Wahib Mahfudh, KH Sonhaji, dan KH Mahmud Ali.

Pihaknya berterima kasih kepada Bupati Dra Rustriningsih MSi, para ulama, serta berbagai pihak yang mendukung. Pemkab Kebumen telah menyanggupi membantu Rp 1,3 miliar dan tahap pertama dicairkan Rp 700 juta. (Sug/Kd-Keb)