Semarang, NU Online
Warga masyarakat RW 6 kelurahan Banjardowo, Genuk, Semarang mengelar pengajian dan ritual Nyadran yang sudah menjadi tradisi warga setempat khusunya daerah Tanggulangin Banjardowo. Pengajian dan Nyadran ini berlangsung di area makam Ibrahim Fatah di Tanggulangin, Kamis (29/5) malam.
<>
Menurut Ketua RW 6 Suparjo, kegiatan Nyadran dan pengajian di makam Wali Ibrahim Fatah merupakan progam yang diselenggaakan setiap tahunnya. Dalam setahun ada dua kegiatan besar, haul Ibrahim Fatah yang jatuh setiap bulan Syuro dan ritual Nyadran.
“Pada bulan Rajab ini, ritual itu dimaksudkan untuk mendoakan para arwah wali. Untuk paginya, ritual nyadran diperingati dengan pemotongan kambing dan makan bersama warga,” lanjutnya.
Pengajian ini menghadirkan KH Abdullah Badada dari Semarang sebagai penyampai taushiyah. Kata Kiai Abdullah, “Ada empat bulan utama. Salah satunya bulan Rajab yang mesti dimuliakan dengan banyak belajar sebab sekarang ini banyak akidah tersasar.”
Guru ngaji, sambung Kiai Abdullah, tidak bisa dilihat sekadar dari penampilan fisiknya seperti jenggot dan sorban. Tetapi lebih kepada keluasan ilmu. (Lukni Maulana/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fenomena Cek Khodam di Medsos, Begini Kata Psikolog
2
Tafsir Surat Az-Zukhruf Ayat 36: Bahaya Qarin yang Menemani Manusia
3
Pakar Qira’ah Sab’ah: Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim adalah Ulama Ahli Qur'an
4
Tiba di Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya dan Rombongan Di-Peusijuek
5
Ciri Haji Mabrur Menurut Hadits Rasulullah
6
Kebocoran Pusat Data Nasional Imbas Pemberantasan Judi Online?
Terkini
Lihat Semua