Daerah LIGA SANTRI NUSANTARA

25 Tim Bertarung di LSN Region Banten

Sel, 29 Agustus 2017 | 04:01 WIB

Tengerang, NU Online
Liga Santri Nusantara (LSN) Region Banten mulai digelar. 25 tim sepakbola dari berbagai Pondok Pesantren di Banten tersebut ikut berlaga untuk memperebutkan posisi yang akan mewakili Banten di LSN Nasional.

Pembukaan liga santri tersebut ditandai dengan dilakukannya tendangan pertama (kick off) oleh Kepala Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik dan Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Tangerang, KH Encep Subandi di Stadion Mini Solear, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tengerang, Banten, Senin (28/8).

25 tim yang bertanding tersebut berasal dari enam pesantren di Kabupaten Tangerang, satu pesantren di Kota Tangerang, tiga pesantren di Kota Tangsel, tujuh pesantren di Kabupaten Serang, empat pesantren di Lebak, satu pesantren di Pandeglang dan dua pesantren di Cilegon.

Koordinator LSN Region Banten, Ahmad Fauzi mengatakan event yang sudah ketiga kalinya digelar tersebut bertujuan untuk mencari bibit pemain sepakbola dari kalangan pesantren yang saat ini di Indonesia jumlah ribuan santri. Dari jumlah tersebut, Fauzi menyakini, ada santri yang memiliki potensi sebagai atlet sepakbola yang bisa dikembangkan sampai tingkat profesional.

"Pesanten inheren dengan sepakbola, mereka sudah terbiasa bermain sepakbola dimanapun, bahkan dengan sarungan. Kebiasaan mereka bermain sepakbola itu kita fasilitasi melalui liga ini," ujarnya.

Fauzi mencontohkan, hasil dari liga santri sebelumnya yaitu munculnya sosok Rafli, atlet sepakbola yang saat ini sudah bergabung dipelatnas timnas U-19. Rafli adalah striker tim dari pesantren Al Ashariyah, Kabupaten Tangerang pernah berlaga di LSN Region Banten tahun sebelumnya.

Ditambahkan Fauzi, LSN Region Banten tersebut akan berlangsung hingga 9 September 2017, kemudian tim yang berhasil meraih juara satu, akan mewakili Banten masuk ke semifinal LSN tingkat nasional yang akan digelar pada bulan Oktober 2017 di Bandung.

Ketua Pelaksana LSN Region Banten, Khoirun Huda mengatakan peserta yang mengikuti event tersebut harus memenuhi kriteria khusus yang sudah ditetapkan oleh pihak panitia.

"Salah satu persyaratannya, usia pemaon maksimal 17 tahun yang dibuktikan dengan kartu santri, ijazah atau akte kelahiran," ujarnya.

Lebih jauh Huda mengatakan Liga santri ini terselenggara atas kerjasama antara Kemenpora dengan Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) atas inisiasi Kader muda NU Ahmad Muhaimin Iskandar. " saya berharap kedepan Liga Santri ini bisa mandiri dan menjadi Liga profeaional". Imbuhnya

Sementara itu, Ahmad Taufik, Kepala Disporabudpar Kabupaten Tangerang mengatakan pagelaran LSN menjadi ajang strategis yang menjadi wadah santri berkompetisi dan berprestasi dalam olah raga sepakbola. Ia berharap ajang ini dimanfaatkan secara maksimal oleh santri untuk bisa mengukir prestasi hingga ditingkat nasional.

"Kami berharap akan muncul atlet-atlet muda berprestasi dari kalangan pesantren melalui LSN ini," ungkapnya.

Ia juga mengatakan akan memberikan dukungan bagi pengembangan atlet sepakbola dari kalangan santri tersebut.
"Kami memberikan kesempatan yang sama seperti atlet lainnya, tentunya kami akan memberikan dukungan," tandasnya.

Pada saat pembukaan LSN Region Banten tersebut digelar tiga kali pertandingan dari enam tim sepakbola. (Khoirun Huda/Fathoni)